News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

HARTA, TAHTA, WANITA DALAM PANDANGAN ISLAM (4)

HARTA, TAHTA, WANITA DALAM PANDANGAN ISLAM (4)


Nuansamedianews.com - Titik lemah manusia inilah yang berhasil dimanfaatkan oleh iblis ketika menggoda Adam dan Hawa sewaktu masih berada di surga. Ketika Allah SWT melarang keduanya mendekati pohon khuldi, iblis berbisik kepada mereka agar memakan buah terlarang itu supaya keduanya hidup kekal. Padahal, di balik larangan tersebut tersimpan sebuah tujuan, yakni agar Adam dan Hawa tidak terbuka auratnya sehingga muncul hawa nafsu atau syahwat.

Ketika keduanya termakan oleh rayuan iblis dan mulai mendekati pohon terlarang tersebut, saat itu juga aurat mereka terbuka. Peristiwa itu diabadikan dalam A1-Qur'an sebagai peringatan bagi umat manusia, yaitu QS. Al Araf [7]: 22,"Maka setan membujuk keduanya (.untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nanpaklah bagi keduanya aurat 

-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga."Ketika aurat manusia terbuka maka kemaksiatan akan mudah muncul. Pada akhirnya, runtuhlah kehormatan dan kemuliaan mereka.

Kita sebagai manusia yang hidup jauh setelah Adam dan Hawa, harus bisa mengambil pelajaran dari kisah tersebut. tipu muslihat setan berlaku bagi siapa saja

tanpa pandang bulu. Kiai, Ustaz, rakyat jelata, dan siapa pun selama di dunia tak akan pernah lepas dari bujuk rayu setan. Merayu, membujuk dan melancarkan tipu daya, adalah tugas pokok setan.

Imam Al-Ghazali dalam Hujjah Al-Islam mengajak kita mengenali 9 (Sembilan) umat manusia yang membuat setan berpesta pora dan kegirangan karena berhasil menggoda manusia di dunia.

1. Terjadinya perceraian rumah tangga. Iblis sebagai pimpinan para setan selalu memuji keberhasilan para setan, tetapi Iblis akan membanggakan kelompok setan yang berhasil menceraikan suami istri, “... setan menggoda untuk menceraikan suami dengan istrinya,” (QS. Al-Baqarah [2]: 102).

2. Durhaka kepada kedua orang tua.

3. Perkelahian sampai bunuh- membunuh.

4. Pencandu Khamar (minuman keras) dan narkobah.

5. Tenggelam dalam dosa zina secara terus-menerus.

6. Ketagihan uang haram, hasil menipu, korupsi, rentenir, dan sejenisnya.

7. Angkuh dibarengi sifat dengki, pemarah, dan dendam kesumat (QS. Lukman [31]:18).

8. Menjadi dukun dan pengikut setianya.

9. Puncak kegembiraan setan, manusia mati dalam keadaan maksiat sampai mati kafir kepada Allah Swt. “Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka dilaknat Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya.”(QS. Al-Baqarah [2]: 161)

Pada zaman modern sekarang, banyak pria yang tercoreng kehormatannya akibat tergoda dan bermain mata dengan wanita. Pada tahun 90-an kita pernah mendengar seorang perdana menteri Jepang yang mengundurkan diri karena terlibat skandal dengan seorang wanita penghibur.

Kita juga pernah mendengar berita tentang calon presiden Amerika Serikat, Garry Hart, yang mengundurkan diri dari pencalonan karena perselingkuh dengan seseorang perempuan bernama Donna Rice. Demikian pula yang terjadi semasa pemerintahan Bill Clinton yang skandalnya dengan salah seorang karyawati Gedung Putih, Monica Lewensky, terbongkar.2828

Tidak hanya dalam dunia politik, di bidang olah raga pun banyak atlet yang turun pamornya gara-gara berselingkuh dengan wanita lai


n,29 sebut saja Wayne Rooney (Pesepak bola dari Manchester United, Inggris) dan Tiger Wood (pemain golf peringkat 1 dunia dari USA).

Menjaga aurat adalah konsekuensi logis dari konsep menundukan pandangan atau sering pula disebut sebagai langkah kedua dalam mengendalikan hawa nafsu dan membangun kesadaran.



Untuk itulah dua hal ini diletakkan dalam satu rangkaian ayat di atas yang mengisyaratkan adanya hubungan sebab akibat atau sebagai dua langkah yang saling mendukung. Reaksi selalu muncul karena adanya aksi. Aksi dan reaksi adalah manifestasi hukum alam (sunatullah). Ketika wanita membuka auratnya dengan cara berpakaian kurang sopan dan kesuksesan hidupnya hanya diukur secara materi dan outer beauty maka prahara kehidupan akan terjadi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kodrat wanita secara universal juga memiliki sifat konsumeristik, materialistik, dan gaya hidup hedonistik sebagai bentuk apresiasi dirinya. Mereka selalu ingin dipuji dan disanjung. Tampil cantik dan serba glamour adalah kegemarannya. Mereka yang memiliki materi cukup mungkin tidak mendapatkan masalah. Namun, jika kondisi materi tidak mendukung, mereka yang berpikiran sempit kadang-kadang rela mengorbankan harga diri dan kehormatannya semata-mata untuk mengejar materi dan keindahan fisik yang sebenarnya bukan satu-satunya faktor penentu ketertarikan lawan jenisnya. Wanita dengan tipe seperti ini rata-rata memiliki ‘cinta fatamorgana’ terhadap pasangannya karena cintanya hanya terfokus pada materi, sementara hal-hal yang prisipil diabaikan. 

Perlu diketahui, potensi manusia laki-laki dan wanita adalah sama. Orang yang rajin ber syukur dan mendayagunakan potensinya adalah orang yang pandai. Pandai intelektualnya, sosialnya, bahkan spritualnya. Puncak dari amal baik yaitu adalah ia termasuk orang-orang bertakwa dihadapan-Nya. Hal ini sangat penting karena “Tidak ada orang yang memuliakan wanita kecuali orang mulia, dan tidak ada orang yang menghinakan wanita kecuali orang yang hina,” begitu kata Rasulullah. 



PENUTUP

Harta, tahta, dan wanita adalah ujian di dunia. Bila manusia menganggap 

ketiganya sebagai tolok ukur keberhasilan hidup maka bersiap-siaplah menyesal di akhirat kelak. Semua itu hakikatnya adalah fasilitas dan pinjaman dari Allah SWT agar digunakan untuk beribadah kepada-Nya, bukan target final dari kehidupan. Apalagi jika manusia sampai mencintainya melebihi cintanya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, maka tunggulah waktu ketika ia dihinakan oleh Allah SWT di hadapan makhluk-makhluk-Nya. “Katakanlah, ‘Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah tidak member petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (Q.S. At-Taubah [9]: 24).

Oleh karena itu, rambu rambu agar manusia memiliki kesadaran tentang 

hidup ini. Nafsu harus dikendalikan. Keterikatan dengan dunia harus disikapi dengan bijak. Dengan kesadarannya, manusia dapat membedakan mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang keinginan. Jangan sampai ruhaninya mati karena diperbudak oleh hawa nafsu yang akibatnya adalah kerugian diri sendiri, baik secara fisik maupun kejiwaan (ruhani). Bagaimanapun, kehidupan dunia dengan segala permasalahannya harus disikapi dengan dasar-dasar agama yang kuat.(Tamat)

Editor: (Marthagon)





Abdurrasyid

Dosen Fakultas Agama Islam dan Humaniora

Universitas Pembangunan Panca Budi Medan


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar